Program Studi Banding RSUD

Program Studi Banding RSUD

Tujuan:

• Mengamati dan mempelajari penerapan teknologi medis dan sistem kerja di RS rujukan yang lebih maju.

• Mengadopsi praktik terbaik (best practices) yang relevan untuk diimplementasikan di RSUD.

• Membangun jejaring kerja sama antar rumah sakit.

Sasaran:

• Direktur, kepala instalasi, kepala ruangan, dokter spesialis, tenaga paramedis, dan staf administrasi terkait.

Tahapan Pelaksanaan:

1. Perencanaan

   • Menentukan tujuan spesifik studi banding (misalnya melihat pengelolaan ICU modern, sistem rekam medis elektronik, manajemen obat, atau alur pasien IGD).

   • Memilih RS rujukan dengan fasilitas unggulan dan akreditasi tinggi (misalnya RS tipe B/A atau RS pendidikan).

   • Menyusun daftar pertanyaan dan fokus pengamatan.

2. Pelaksanaan

   • Presentasi dari pihak RS rujukan terkait sistem dan teknologi yang digunakan.

   • Tur fasilitas untuk melihat langsung implementasi (instalasi, ruang operasi, farmasi, pusat data, dll.).

   • Diskusi teknis dengan kepala unit dan tim IT/medis.

3. Pasca-Kunjungan

   • Menyusun laporan hasil studi banding (temuan, potensi adopsi, kebutuhan penyesuaian).

   • Membuat rencana implementasi bertahap di RSUD.

   • Melakukan follow-up kerja sama (pelatihan, pendampingan teknis).

Manfaat:

• Mempercepat adopsi teknologi medis terbaru.

• Meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi kerja.

• Memperluas wawasan tenaga kesehatan terhadap standar internasional.

Contoh RS Rujukan:

• RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (Jakarta) – Pusat pendidikan dan riset medis.

• RSUP Dr. Sardjito (Yogyakarta) – Implementasi RME dan manajemen IGD modern.

• RSUP Dr. M. Djamil (Padang) – Fasilitas unggulan di Sumatera Barat.

• RS REMBANG

• RSUD PANGKAL PINANG